ASSALAMUALAIKUM
Alhamdulillah, insya Allah 23 Mei yg lalu kita telah memasuki
bulan Sya’ban, bulan dimana kita disunnahkan untuk melakukan amalan-amalan shalih di dalamnya karena banyak sekali keutamaan yang bisa kita raih dalam bulan
Sya’ban ini. Berikut ini ada beberapa amalan yang dikerjakan oleh Rasulullah صلي الله عليه وسلم khusus pada bulan Sya’ban:
1. Memperbanyak puasa sunah
Dalam lafazh Muslim, ‘Aisyah رضي الله عنه mengatakan,
كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلاَّ قَلِيلاً
“Nabi صلي الله عليه وسلم biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya. Namun beliau berpuasa Sya’ban semuanya kecuali hanya sedikit hari saja (sedikit hari yang beliau tidak berpuasa padanya).” [HR. Muslim no. 1156]
2. Memperbanyak amal ketaatan pada waktu-waktu yang banyak manusia lalai darinya
Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda,
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ
“Bulan itu, banyak manusia yang lalai, yaitu (bulan) antara Rajab dan Ramadhan…” [Hasan: HR. An-Nasa’i (IV/201), Ahmad (V/201) dan dihasankan oleh
Syaikh al-Albani dalam Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah (no. 1898)]
Dikarenakan puasa
Sya’ban merupakan mukaddimah untuk memasuki puasa Ramadhan, maka dianjurkan pula untuk banyak
membaca Al-Qur’an dan
bersedekah serta memperbanyak amalan-amalan shalih lainnya. Hanya saja kita dilarang untuk melakukan puasa ketika sudah mendekati akhir Sya’ban kecuali jika kita sudah terbiasa berpuasa sebelumnya.
Sebab pada bulan Sya’ban amal-amal seluruh manusia akan diangkat kepada Allah سبحانه وتعالى. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم,
وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
“… dan di bulan itu diangkatnya amal-amal kepada Rabb semesta alam, dan aku ingin amalku diangkat dalam keadaan aku sedang berpuasa.” [Hasan: HR. An-Nasa'i (IV/201), Ahmad (V/201) dan dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah (no. 1898)]
Wajib untuk diperhatikan dan menjadi pertingatan bagi orang yang masih mempunyai utang puasa Ramadhan sebelumnya untuk membayarnya sebelum masuk bulan Ramadhan berikutnya. Dan tidak boleh mengakhirkannya hingga Ramadhan berikutnya, kecuali darurat. Misalnya, udzur yang terus menerus sampai dua Ramadhan.
5. Puasa di bulan Sya’ban adalah sebagai latihan atau pemanasan sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Jika seseorang sudah terbiasa berpuasa sebelum puasa Ramadhan, tentu dia akan lebih kuat dan lebih bersemangat untuk melakukan puasa wajib di bulan Ramadhan.
Semoga Allah سبحانه وتعالى memudahkan kita mengikuti suri tauladan kita untuk memperbanyak puasa di bulan Sya’ban. Semoga dengan melakukan hal ini kita termasuk orang yang mendapat keutamaan yang disebutkan dalam hadits qudsi berikut.
وَمَا يَزَالُ عَبْدِى يَتَقَرَّبُ إِلَىَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِى يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِى يُبْصِرُ بِهِ ، وَيَدَهُ الَّتِى يَبْطُشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِى يَمْشِى بِهَا ، وَإِنْ سَأَلَنِى لأُعْطِيَنَّهُ ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِى لأُعِيذَنَّهُ
“Dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku akan melindunginya.” [HR. Bukhari no. 2506]
Kalau suka LIKE,Follow sahaja, Jangan lupa Comment. TQ